setelah berjibaku dengan segala macam bentuk pengiritan dan pemotretan pernikahan di tiap akhir pekan, kesampaian juga jalan2 di Bulan Maret :)). saya menyeret si kakak (sekali lagi saya jelaskan bahwa si kakak itu adalah sebutan untuk suami saya) ke Festival Bandung Baheula di Kota Baru Parahyangan. kalau ada yang gak paham itu ada dimana, lokasinya itu di sekitar masjid Al Irsyad. masjid yang tenar karena di-desain oleh Ridwan Kamil, wali kota Bandung :D. fyi, saya juga baru mengunjungi masjid itu kemarin kok. haha.
Festival ini berlangsung selama 2 hari yaitu tgl 28-29 Maret 2015. tgl 28 saya, si kakak, dan tim Posko Studio 86 lain harus ke Garut untuk motret nikahan. jadi otomatis kita gak bisa main ke sana. padahal ya tgl 28 itu banyak acara yg bagus di Bandung misalnya Majelis Jejak Nabi di Masjid Salman ITB dan mabit Quran di Masjid Habiburrahman. tapi semuanya harus dikorbankan demi mengais nafkah #halah.
Kami berangkat jam 1 siang dan memasuki kawasan Kota Baru Parahyangan sekitar jam setengah 2. jujur saya baru pertama kali ke situ dan saya AGAK tersepona dengan kawasan ini karena segala macem fasilitas ada: dari RS, hotel, institusi pendidikan (bimbel bahasa asing gitu), ruko2 yang aktif berjualan, dan segala hal lain. yang bikin saya kesengsem dengan kawasan ini adalah banyaknya “padang rumput” yang warnanya ijo royo2. suka bangett…. karena bisa jadi spot pemotretan,haha *teteuuppp*. ada lho yang mirip2 bukit teletubbies mini. mau banget deh saya buat guling-guling di situ seharian :)).
sebenarnya Festival Bandung Baheula ini tidak terlalu WoW, cuman ada lorong Bandung Baheula dan pameran mobil antik. momen puncaknya itu di malam minggu sekalian ikut perayaan (?) earth hour. Lorong Bandung Baheula isinya adalah potret Bandung jaman duluuuu… waktu kawasan ITB yg di Dago itu disebut “jauh dari pusat kota”. kebayang kan seberapa jadulnya foto itu? :D. Continue reading